Kategori

Sabtu, Mei 28, 2011

Senja Tadi di Tepi Musi : part 1

aku membuat jalan antara tabir dan pesan,
suara bintang dan talu bulan
mencair dalam akar kediaman..

dalam seruling yang gelisah melantunkan musik laut dan angin,
mengibaskan cinta diantara batu yang dikhianati..

saat letih berteriak lelah bergerak..
penat terbakar amarah dan cemburu dalam diam..

ku hempas dalam udara senja tadi..
ketika mentari beranjak pergi pada langit yang mulai menyepi..

dan hakikat cinta adalah rintihan panjang,
yang dikeluhkan oleh lautan kasih sayang..

ia adalah cucuran air mata kesedihan,
dan menjadi langit pikiran..

ia adalah senyum ceria,
kebun-kebun bunga bagi jiwa..

tapi..masih itu misteri..
Karena gelagat sungai kian surut..


(JS)
Palembang, 30/07/2010 pk.21.30 wib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar